Table of Contents
Perjalanan Darat yang Indah Melintasi Jawa
Memulai perjalanan darat melintasi Jawa dengan mobil dan sopir pribadi, putri saya dan saya memilih untuk melakukan perjalanan dari Jakarta ke Bandung dengan sengaja berhenti di Kebun Raya Bogor dan Puncak Pass. Keputusan ini memungkinkan kami untuk membenamkan diri dalam lanskap Jawa yang hijau daripada memilih rute kereta yang lebih mudah. Hari kami dimulai dengan sarapan pagi, berangkat menuju Bandung dengan harapan tinggi untuk hari yang dipenuhi dengan keindahan alam dan wawasan budaya.
Kebun Raya Bogor: Oasis Hijau di Bogor
Terletak sekitar 60 kilometer di selatan Jakarta, Kebun Raya Bogor adalah harta karun sejarah dan botani, yang terletak di kota Bogor. Perjalanan kami dari hotel Intercontinental Jakarta Midplaza ke kebun tersebut memakan waktu sekitar dua jam, dan kami tiba di sana dengan pemandangan yang ramai oleh wisatawan lokal dan anak-anak sekolah. Hari Minggu di taman ini sangat ramai, dengan banyak anak sekolah setempat yang ingin berinteraksi dengan pengunjung asing, atau “wismans,” untuk melatih bahasa Inggris mereka. Meskipun awalnya menyenangkan, pertanyaan-pertanyaan mereka yang berulang-ulang segera menjadi membosankan.
Makna Sejarah Taman
Didirikan pada tahun 1817 oleh pemerintah Hindia Belanda, Kebun Raya Bogor menyandang predikat sebagai kebun raya tertua di Asia Tenggara. Sejarahnya terkait erat dengan Kebun Raya Singapura, keduanya dipengaruhi oleh Sir Thomas Stamford Raffles. Ia memainkan peran penting dalam membentuk kembali Kebun Raya Bogor menjadi bergaya Inggris dan berperan penting dalam mendirikan kebun raya pertama di Singapura. Kebun ini awalnya memiliki sekitar 1.000 spesies tanaman, yang dikumpulkan oleh beberapa ahli botani pada tahun-tahun awalnya. Seiring berjalannya waktu, koleksinya berkembang pesat, hingga akhirnya mencakup hampir 15.000 spesies saat ini. Kebun ini telah bertahan dalam ujian waktu, termasuk bertahan dari invasi Jepang selama Perang Dunia II.
Menjelajahi Kebun
Penjelajahan kami di Kebun Raya Bogor memakan waktu sekitar dua jam, di mana kami merasakan panas lembap yang menjadi ciri khas kawasan tersebut. Meskipun panas, kami bertekad untuk menjelajahi berbagai bagian kebun. Rute kami membawa kami pada tur berlawanan arah jarum jam di kebun, dimulai dengan koleksi palem dan berlanjut melalui area yang dikhususkan untuk tanaman obat, anggrek, dan tanaman kayu. Kebun anggrek, khususnya, menampilkan satu anggrek berbunga, yang menjadi sorotan kunjungan kami.
Selain itu, kebun ini memiliki pemakaman Belanda, yang menjadi tempat menarik karena signifikansi historisnya. Tata letak Kebun Raya Bogor memiliki kemiripan dengan desain taman tradisional Inggris, yang merupakan bukti akar sejarahnya. Kebun ini dipenuhi orang-orang dari semua lapisan masyarakat—keluarga yang berpiknik, pasangan yang menghabiskan waktu bersama, dan rekan kerja yang terlibat dalam percakapan, menjadikannya tempat yang semarak dan hidup.
Puncak Pass: Kesempatan yang Hilang
Rencana kami adalah melanjutkan perjalanan ke Bandung melalui Puncak Pass, yang terkenal dengan keindahan pemandangan dan perkebunan tehnya. Sayangnya, saat tiba, kami mendapati bahwa jalur tersebut ditutup. Pada hari Minggu, Puncak Pass berganti arah setiap dua jam, dan kami terlambat 10 menit dari waktu buka. Menunggu jalur tersebut dibuka kembali tidaklah memungkinkan, karena akan menunda kedatangan kami di Bandung hingga malam hari. Pengalaman ini menjadi peringatan bagi para pelancong di masa mendatang: saat berencana melintasi Puncak Pass pada hari Minggu, sebaiknya berangkat dari Jakarta paling lambat pukul 07.30.
Meskipun ada kendala, Puncak Pass merupakan rute yang sangat direkomendasikan, menawarkan pemandangan perkebunan teh yang menakjubkan dan sekilas tentang industri teh lokal. Jalan yang berkelok-kelok menambah pesona perjalanan, dan meskipun kami melewatkan kesempatan ini, umpan balik dari teman-teman dan sesama pelancong menunjukkan bahwa perjalanan ini sepadan dengan usaha yang dikeluarkan.
Pengalaman yang Berkesan di Bogor
Perhentian kami di Kebun Raya Bogor memberikan wawasan yang menarik tentang budaya lokal dan keindahan alam Jawa. Mengamati bagaimana penduduk setempat menghabiskan hari mereka di taman tersebut bersifat mendidik sekaligus menghibur. Bagi para pelancong yang melakukan perjalanan dari Jakarta ke Bandung, singgah di Bogor sangat direkomendasikan. Kota ini menawarkan berbagai akomodasi bagi mereka yang ingin memperpanjang masa tinggal, dan taman mini di dekatnya merupakan daya tarik tambahan yang patut dipertimbangkan.
Saat perjalanan kami berlanjut ke Bandung melalui jalan raya, penutupan Puncak Pass menjadi pengingat akan pentingnya perencanaan dan fleksibilitas dalam perjalanan. Untuk melihat lebih lengkap pengalaman kami di Indonesia, saya mengundang Anda untuk menjelajahi rencana perjalanan 2-3 minggu saya di Indonesia, yang merinci destinasi dan aktivitas tambahan.
Artikel lainnya Hotel Intercontinental Bandung
Tetap Terhubung
Untuk cerita dan tips perjalanan lainnya, berlangganan buletin kami atau ikuti kami di platform media sosial seperti Facebook, Twitter, dan Instagram. Anda dapat menemukan kami di bawah akun @christtravelblog di semua saluran media sosial. Jika Anda pernah mengunjungi Kebun Raya Bogor atau memiliki pertanyaan, silakan tinggalkan komentar di bawah. Masukan dan pengalaman Anda sangat berharga bagi kami.
Galeri: Perjalanan Visual di Bogor
Untuk sepenuhnya menghargai keindahan Kebun Raya Bogor, jelajahi galeri foto kami dengan mengeklik gambar mana pun untuk tampilan layar penuh. Jika Anda ingin menggunakan foto kami untuk tujuan komersial, pribadi, atau editorial, silakan hubungi kami terlebih dahulu untuk mendapatkan izin dan detail harga.
Leave a Reply